Teman guru sudah lama kita tidak bahas tentang kompetensi tapi tentu masih ingat kompetensi guru yaitu Pedagogik, Kepribadian, sosial dan profesional, masih tetap sama koq… yang beda hanya indikator dan sekarang pakai level, Ayuk… kita pahami indikator komptensi guru dan kira – kira kita pada level berapa ya
Model Kompetensi dan Tugas Guru
Kompetensi guru menurut peraturan direktur jenderal guru dan tenaga kependidikan no. 2626/B/HK.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa Model Kompetensi Guru adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dari Kompetensi Teknis Guru yang diperlukan dalam melaksanakan tugas profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, untuk lebih memperjelas tingkatan masing – masing komptensi maka di petakan dari level 1 sampai dengan level 5.
Level 1, penguasaan kompetensi tingkat paham;
Level 2, penguasaan kompetensi tingkat dasar;
Level 3, penguasaan kompetensi tingkat menengah;
Level 4, penguasaankompetensitingkat mumpuni; dan
Level 5, penguasaan kompetensi tingkat ahli.
Kompetensi Pedagogik
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, indikator dari kompetensi pedagogik sebagai berikut :
1. Lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik;
Level 1 : Memahami penting dan manfaat lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
Level 2 : Menerapkan strategi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik
Level 3 : Mengevaluasi strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik dan merancang perbaikannya
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam melakukan strategi implementasi lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
2. Pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik;
Level 1 : Memahami penting dan manfaat pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Level 2 : Menerapkan pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Level 3 : Mengevaluasi pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik dan merancang perbaikannya
Level 4 : Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pemilihan strategi implementasi pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam melakukan strategi implementasi pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik
3. Asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik.
Level 1 : Memahami penting dan manfaat asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Level 2 : Melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Level 3 : Mengevaluasi asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik dan merancang perbaikannya
Level 4 : Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait pelaksanaan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam melakukan asesmen, umpan balik, dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik
Kompetensi Kepribadian
Kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian tersebut dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik.
1. Kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Level 1 : Memahami penting dan manfaat kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Level 2 : Menerapkan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Level 3 : Mengevaluasi perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru dan merencanakan perbaikannya
Level 4 : Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait penerapan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam penerapan perilaku yang mencerminkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru
2. Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
Level 1 : Memahami penting dan manfaat pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
Level 2 : Menerapkan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
Level 3 : Mengevaluasi penerapan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi serta merancang perbaikannya
Level 4 : Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait penerapan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam membudayakan pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.
3. Orientasi berpusat pada peserta didik
Level 1 : Memahami pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
Level 2 : Membiasakan pentingnya menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
Level 3 : Mengevaluasi kebiasaan dalam menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran dan merancang perbaikannya
Level 4 : Berkolaborasi dengan rekan sejawat terkait kebiasaan dalam menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan kebiasaan untuk menempatkan peserta didik sebagai pusat dari pembelajaran
Kompetensi Sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dilakukan dalam pembelajaran dan pengembangan diri.
1. Kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran
Level 1 : Memahami fungsi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Level 2 : Melakukan i kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Level 3 : Mengevaluasi strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan merancang perbaikannya
Level 4 : Berbagi praktek baik dengan rekan sejawat terkait strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Level 5 : Membimbing rekan sejawa dalam melakukan strategi kolaborasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran
2. Keterlibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pembelajaran
Level 1 : Memahami penting dan manfaat keterlibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pembelajaran
Level 2 : Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pembelajaran
Level 3 : Mengevaluasi pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pembelajaran dan merancang strategi strategi pelibatan yang lebih efektif
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat secara efektif dalam pembelajaran
Level 5 : Membimbing rekan sejawat untuk dapat Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat secara efektif dalam pembelajaran
3. Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk meningkatkan pembelajaran
Level 1 : Memahami pentingnya Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
Level 2 : Berperan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
Level 3 : Mengevaluasi peran dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk mengoptimalkan keterlibatan dalam peningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait peran yang optimal dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
Level 5 : membimbing rekan sejawat untuk berperan lebih optimal dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
Kompetensi Profesional
Kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kemampuan penguasaan materi tersebut untuk menetapkan tujuan pembelajaran dan pengorganisasian konten pengetahuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
1. Pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Level 1 : Memahami konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Level 2 : Menggunakan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Level 3 : Mengevaluasi konten pembelajaran dan merancang cara perbaikannya
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
Level 5 : membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya
2. Karakteristik dan cara belajar peserta didik
Level 1 : memahami pengetahuan tentang karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
Level 2 : Menggunakan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
Level 3 : Mengevaluasi pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik dan merencanakan perbaikannya
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
Level 5 : Membimbing rekan sejawat dalam meningkatakan pengetahuan dalam menentukan karakteristik yang akan mempengaruhi cara belajar peserta didik
3. Kurikulum dan cara menggunakannya
Level 1 : memahami komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Level 2 : Menggunakan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Level 3 : Mengevaluasi pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran dan merencanakan perbaikannya
Level 4 : Berkolaburasi dengan rekan sejawat terkait pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Level 5 : membimbing rekan sejawat dalam meningkatkan pengetahuan tentang komponen kurikulum dan cara menggunakannya untuk merancang desain pembelajaran
Model Kompetensi ini digunakan sebagai acuan untuk :
1. pengembangan instrumen pemetaan kompetensi Guru;
2. pengembangan instrumen seleksi pengadaan Guru;
3. pengembangan instrumen uji kompetensi perpindahan jabatan ke dalam jabatan fungsional Guru;
4. pengembangan instrumen uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan fungsional Guru;
5. pengembangan materi dan instrumen pada program pendidikan profesi guru;
6. pengembangan materi dan instrumen untuk pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi Guru;
7. pengembangan materi dan instrumen pada program pendidikan guru penggerak; dan/atau
8. kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi Guru.
Sahabat guru selamat berkarya dalam meningkatkan kompetensi