blog-img

Guru SMP Al-Fusha Kabupaten Pekalongan Adabtif dalam Pembelajaran

Muhaimin,S.Pd.M.Si | Pendidikan | 30/12/2024

Menjadi guru adalah  pilihan profesi, maka   ketulusan hati menjadi syarat agar seorang guru tahan banting  dalam  menghadapi beragam problematika yang melingkupi dunia pendidikan yang semakin kompleks,  problematika tersebut  diantaranya adalah harapan akan pendidikan yang berkualitas dan pengaruh perkembangan IPTEK menuntut seorang guru cepat tanggap dan beradabtasi dengan perkembangan tersebut. Guru sekarang tidak lagi menghadapi murid yang hanya menerima pengetahuan dari guru tapi mereka bisa mengakses pengetahuan dari beragam sumber dengan mudah hal ini berdampak pada bagaimana seorang guru mampu mengambil posisi yang tepat agar tidak ditinggal oleh murid-muridnya.

SMP Al-Fusha Kedungwuni kabupaten Pekalongan salah satu sekolah yang berhasil beradabtasi dengan perkembangan globalisasi, Mengajak guru untuk membuka akses keilmuan dengan menggunakan beragam sumber yang tersedia cukup berhasil ini terlihat dari aktifitas guru dalam kolaburasi berbagi antar guru dan mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran. Agenda Rutin kolaburasi berbagi menjadi ruang pengembangan diri, seperti yang dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 9 November 2024 tiga orang guru berbagi  pengetahuan penggunaan aplikasi kuis interaktif yang bisa digunakan untuk menjadikan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menantang yaitu : quiziz, word wall dan google form.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kolaburasi saling berbagi kompetensi

Murid harus dilayani dan diperlakukan sesuai dengan harapan dan potensi dirinya, guru bertanggung jawab membangkitkan harapan, memunculkan potensi dan mengembangkannya dengan beragam kegiatan pembelajaran yang memberikan rasa senang, Bahagia, interaktif, menumbuhkan antusiasme siswa belajar mandiri, ini terus kami lakukan karena semboyan guru di SMP AL-Fusha Ingin menjadi guru yang terbaik untuk murid-muridnya, begitu kata Fahmi kepala SMP Al-Fusha Kedungwuni kabupaten Pekalongan.

Proses pembelajaran yang adabtif

Mempunyai murid yang berkarakter religius dengan kemampuan literasi numerasi memberikan warna yang beda, peran guru tidak lagi dominan murid sudah mampu mengelolah kegiatan – kegiatan sekolah disitulah kelihatan bahwa murid menikmati proses dengan lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan,