blog-img

Pembangunan Fisik Bagus Tapi Pengembangan SDM dan Sistem Kerja Lebih Berdampak

Muhaimin,S.Pd.M.Si | Pendidikan | 09/05/2025

Pekalongan, 9 Mei 2025 — Masih banyak kepala satuan pendidikan  yang masih keliru dalam menggunakan parameter untuk mengukur  keberhasilan mereka. Tak sedikit yang menilai bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditunjukkan dari seberapa banyak sarana fisik yang berhasil dibangun selama masa kepemimpinan mereka.

Padahal, meskipun tidak sepenuhnya keliru, orientasi semacam ini bisa menyesatkan bila tidak dibarengi dengan perhatian serius terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan sistem kerja yang efektif. Sebab pada akhirnya, kualitas SDM dan tata kelola kerja yang sistematislah yang menjadi pondasi utama kemajuan lembaga dalam jangka panjang.

“Membangun gedung itu mudah, cukup anggaran dan waktu, hasilnya bisa langsung terlihat. Tapi membangun SDM dan sistem kerja? Itu butuh visi, keteladanan, proses panjang, bahkan kesabaran,” ujar salah satu tokoh pendidikan di Pekalongan.

Pembangunan fisik memang memiliki daya tarik tersendiri. Mudah difoto, mudah dipamerkan, dan mudah dihitung progresnya. Namun sayangnya, tak semua pemimpin menyadari bahwa di balik megahnya bangunan, bisa saja tersembunyi sistem kerja yang belum tertata dan SDM yang belum optimal.

Saat ini, yang dibutuhkan adalah perubahan cara pandang. Edukasi yang berkelanjutan harus diberikan agar para pemimpin memahami bahwa sarana fisik hanyalah alat. Tanpa SDM yang kompeten dan sistem kerja yang solid, maka alat tersebut tidak akan mampu memberikan dampak maksimal.

“Bayangkan saja, punya gedung baru tapi budaya kerjanya masih sama seperti lima tahun lalu……apa yang bisa diharapkan?” tambahnya.

Ke depan, arah pembangunan lembaga Pendidikan  idealnya harus menitikberatkan pada keseimbangan: antara pemenuhan dan pengoptimalan sarana dan prasarana  yang mendukung dan pengembangan manusia serta sistem yang menggerakkan. Tanpa itu, peningkatan kualitas kerja akan jalan di tempat atau bahkan mundur perlahan tanpa disadari.